Kamis, 27 September 2012
Diposting oleh
Unknown
di
Kamis, September 27, 2012
SUARA JALANAN
Hitam dan berdebu
Kusam serta begitu lusuh
Menghiba dengan raut lugu
Dirimu berteriak mengeluh
Kusam serta begitu lusuh
Menghiba dengan raut lugu
Dirimu berteriak mengeluh
"Kasihanilah kami..."
"Beri kami sesuap nasi "
"Berikanlah kami uang "
"Dan kami doakan tuan akan senang"
Muka-muka yang begitu menghiba
Dijalur roda-roda raya
Memapah jari diantara kemiskinan
Dan tertidur penuh kelicikan
Jalan yang bersuar papah tangan
Di ruas-ruas bulan Ramadhan
Suar jiwa-jiwa pemalas
Yang memanfaatkan "nasib" yang na'as
Padahal dibalik layar
Diruang mewah tersamar
Mereka makan dan tidur dengan tenang
Berkalung senyuman memeluk muka yang kenyang
Rias muak disuar jalanan
Dengan mimik hiba belas kasihan
Namun dibalik cermin jiwa
Mereka tertawa dengan tenangnya
"Untuk apa bekerja"
"Jika mengemis bisa kaya"
0 Comments:
Subscribe to:
Posting Komentar (Atom)